Kamis, 25 April 2013

Kita Saat Ini Adalah Bentukan


Kita saat ini atau diri kita yang sekarang merupakan bentukan. Bentukan dari masalalu, bentukan dari lingkungan, atau juga bentukan dari perlakuan yang kita dapatkan selama ini. Saat ini aku baru menyadari betapa besar peran masalalu, lingkungan serta perlakuan orang2 disekitarku membentuk jatidiriku. Betapa aku yang terkesan kaku, angkuh, acuh dengan sekitarku, jutek, dan masih banyak lagi sikap negatif lain yang melekat pada diriku tak lepas dari bentukan-bentukan itu.

Dari kecil aku tak pernah merasakan kasih sayang ibu kepadaku. Entah ini hanya perasaanku saja atau memang begitu adanya. Aku tahu dan aku percaya bahwa tak ada satupun orang tua yang tak sayang kepada anaknya, tapi entah kenapa tak ada kasih sayang ibu yang bisa kurasakan. Sikap ibu yang begitu keras kepadaku semenjak aku kecil telah menutupi perasaan ibu yang sebenarnya. Beliau seperti enggan menunjukkan rasa sayangnya terhadap anak2nya. Seolah harga dirinya akan runtuh jika harus berkasih-kasihan dengan anaknya. Hingga beliau terkesan begitu angkuh, acuh dan tidak peka terhadap kebutuhan batin anak-anaknya. Dan sepertinya keadaan yang demikian inilah yang akhirnya membentukku menjadi sosok yang dingin, begitu cuek dan kurang peka terhadap sekitarku.
Berkali-kali tersakiti oleh seorang lelaki ternyata membawa dampak yang cukup besar terhadap diriku. Aku menjadi sedikit kurang percaya terhadap hubungan dengan seorang lelaki. Satu hal yang tertanam dalam benakku adalah bahwa “semua laki-laki itu SAMA”. Dan setiap kali ada seorang laki-laki yang mencoba mendekatiku, entah mengapa aku barfikir negatif tentang mereka. Ketakutanku untuk disakiti dan ditinggalkan membawa dampak terhadap sikapku padanya. Image jutek, ketus, bahkan terlalu cuek telah melakat pada diriku. Meski aku sendiri tak pernah menginginkan diriku seperti itu. Dan hal itu lah yang selalu berhasil membuat mereka putar balik dariku.
Tapi disisi lain, aku teramat bersyukur. Dibalik keterpurukanku karna kedua hal tadi, Allah menganugrahi sahabat-sahabat yang begitu sayang dan peduli padaku. Melalui mereka Allah mengulurkan tangan-Nya padaku. Melalui mereka Allah memberitahuku betapa berartinya hidupku, melalui mereka Allah membisikkanku betapa indahnya hidup ini. Melalui mereka pula Allah mengajarkanku untuk menyayangi. Yahh.....hidup ini memang tak pernah mudah, tapi selalu ada kemudahan dibalik kesulitan. Hidup ini tak pernah luput dari kesedihan, tapi selalu ada kebahagiaan yang terselip dalam kesediahan. J
Sampai saat ini aku masih terus belajar untuk terus memperbaiki diri. Biarlah semua kepahitan itu terjadi, karna memang semua harus terjadi. Tak ada yang bisa disalahkan, dan tak ada yang perlu disalahkan. Tak kan pernah kubiarkan masalalu merusak masa depanku. Karna masa depanku adalah SUCI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar